Pendidikan merupakan sarana paling penting untuk mengajarkan materi dan menyebarkan nilai-nilai positif kepada generasi muda. Dengan materi yang baik, pemahaman yang bagus, dan penguasaan atas metode pengajaran yang mumpuni, materi pembelajaran diyakini dapat disampaikan kepada para murid dan diterima oleh mereka dengan sangat baik.
Salah satu materi yang penting untuk disampaikan kepada para peserta didik ialah bahasan tentang lokalitas dan pengetahuan tradisional yang begitu kaya dan beragam yang dimiliki bangsa Indonesia. Kekayaan khazanah budaya bangsa Indonesia itu harus diketahui, diterima, dan dipahami para murid sebagai modal sosial mereka untuk mengerti perbedaan sebagai warisan kekayaan yang keberadaannya harus dijaga bersama-sama.
Sebagai salah satu upaya untuk melestarikan sekaligus mengenalkan budaya lokal di Nusantara, dengan dukungan penuh dari Kemenko PMK RI dan Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Kantor Perwakilan Indonesia, kami menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion/FGD) guna mengumpulkan data dan informasi tentang lokalitas dan pengetahuan tradisional untuk dapat dijadikan materi pembelajaran di kelas-kelas.
Untuk menghasilkan karya tulis yang maksimal, PSIK-Indonesia menyelenggarakan 6 pertemuan FGD yang digelar mulai 28 April hingga 2 Juni 2021. Diskusi ini melibatkan para penulis muda dari berbagai latar belakang budaya, organisasi, aktivitas, dan profesi.
Seluruh rangkaian kegiatan yang berada di bawah Program Sekolah Harmoni Indonesia (SHI) ini kami laksanakan secara daring, mengingat pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Meski demikian, antusiasme para pemuda, guru-guru muda, pegiat literasi yang mengikuti FGD Penulisan Modul ini sangat baik. Setiap pertemuan diikuti dengan saksama. Materi yang disajikan di setiap pertemuan pun sangat diminati para partisipan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak atas antusiasme dan pertukaran ide para peserta selama proses kegiatan FGD berlangsung.
Modul pembelajaran ini kami buat untuk para pendidik di tingkat Sekolah Menengah Pertama, untuk kemudian diajarkan ke para peserta didik sehingga mereka mampu memahami dengan baik tema-tema dan kekhasan tradisi yang ditulis dalam modul tersebut.
Kami berharap kehadiran karya Modul Lokalitas dan Pengetahuan Tradisional ini dapat berkontribusi pada pengayaan informasi tentang budaya dan tradisi di negeri ini. Lebih dari itu, dengan kegiatan ini, kami juga harapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi metode pembelajaran di kelas-kelas dengan menjadikan para peserta didik sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar.