Saudaraku, agama adalah jalan menuju mata air kebahagiaan di dunia dan akhirat yang harus dilalui dengan kehendak baik akhlak mulia.
Agama dimulai saat kau melihat orang di tepi jurang, lantas kau tarik-selamatkan tanpa mempertanyakan apa agama dan keyakinannya.
Agama dihayati saat kau menikmati warna-warni perbedaan untuk saling mengarifkan dalam berlomba menumbuhkan kebajikan.
Agama didarahi saat kau tersentuh dengan derita nestapa sesama seraya tergerak untuk melepaskan belenggu yang memasung kebebasan dan keadilan orang-orang yang terhempas dan teraniaya.
Agama ditinggikan saat kau menghargai orang yang sujud di masjid, berlutut di gereja dan vihara, bersimpuh di sinagog, bersemedi di tempat-tempat suci.
Agama disuburartikan saat kau perkuat daya spiritualitas lewat kehangatan relasi kasih dengan dunia atas (Pencipta), dunia tengah (sesama manusia), dan dunia bawah (alam semesta).
Apabila kau dapat menyibakkan cabang-ranting kecil dari berbagai agama untuk dapat menjangkau batang pohon yang tegak lurus menjulang ke langit, kau akan dipersatukan dengan seluruh pemeluk agama dalam akar tunjang yang menghunjam ke bumi kebajikan hidup yang sama dan menjunjung keluhuran langit spiritualitas yang sama.