Yudi Latif
Yudi Latif (Foto: Benhil.net)

Saudaraku, saya baru memberikan pembekalan pada penerima beasiswa LPDP, PK197 dan PK198.

Diingatkan bahwa sepanjang sejarah perkembangan peradaban, ada dua determinan yang memengaruhi gerak laju suatu bangsa. Pertama, determinan yang terwariskan (inherited factors): geografi, geologi (sumberdaya alam, mineral), genealogi (genetik), dan laku alam (pandemi, banjir, kekeringan).

Kedua, determinan modal manusia (human capital): kehadiran mutu manusia yang memiliki kehebatan dalam pengetahuan, keterampilan, dan karakter

Kendati determinan terwariskan memainkan pengaruh penting, faktor modal manusia lebih menentukan bagi gerak laju kemajuan suatu bangsa.

Sepanjang sejarah, kemakmuran suatu bangsa ditentukan oleh kemampuannya menghadirkan suatu sistem yang di dalamnya orang-orang berpendidikan baik bisa bekerja sama secara damai, hingga dapat melahirkan berbagai inovasi, lantas menerima modal dari pasar uang dan memiliki sarana (peralatan) yang dengan itu berbagai inovasi yang dihasilkannya bisa dikembangkan menjadi produksi dan alokasi sumber daya, yang menghasilkan ganjaran keuntungan.

Seturut dengan itu, negara-negara yang memiliki kepemimpinan kuat dan kapabel dengan kehadiran warga sipil yang bisa dikelola akan lebih baik daripada negara-negara yang tak memiliki kedua kualitas tersebut. Di samping itu, negara yang lebih inventif akan lebih mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan dan tantangan ketimbang negara yang kurang inventif.

Produktivitas manusia merupakan kekuatan terpenting dalam peningkatan kekayaan, kekuasaan, dan standar hidup suatu negara. Sedang produktivitas manusia itu sendiri ditentukan oleh kualitas pendidikan, daya penemuan (inventiveness) dan inovasi, etika kerja, serta sistem perekonomian untuk mentransformasikan ide menjadi output.

Itulah formula maju yang harus ditempuh, jika negara Indonesia ingin jaya.

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.