Imaji Nusantara: Budaya Lokal dan Pengetahuan Tradisional dalam Masyarakat Indonesia Kontemporer

1956

Buku ini berisi kumpulan karya peserta terpilih lokakarya penulisan yang dilaksanakan secara daring pada Mei hingga Juni 2021. Lokakarya yang berada di bawah payung Sekolah Harmoni Indonesia ini merupakan kali kedua, terselenggara atas kerja sama Kemenko PMK, Friedrich-Ebert-Stiftung Kantor Perwakilan Indonesia, dan PSIK Indonesia.

Program kegiatan ini dirancang untuk membangun saling pemahaman antarbudaya yang beragam dalam masyarakat Indonesia, dengan menekankan pentingnya upaya merawat dan mengembangkan budaya lokal dan pengetahuan tradisional untuk menjadi bagian dari kekuatan masyarakat Indonesia dalam membangun peradaban.

Menyasar para pemuda pegiat pendidikan, literasi, dan kebudayaan, lokakarya ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam menyampaikan kekayaan budaya lokal dan pengetahuan tradisional yang dimiliki Indonesia dalam bentuk tulisan.

Namun, tak hanya sebagai sebagai acara pelatihan penulisan, dalam lokakarya ini, para peserta, para pakar, akademisi, serta pegiat kebudayaan mendiskusikan berbagai topik, seperti pengolahan pengetahuan tradisional, reportase kebudayaan, hubungan antara lokalitas dan pengetahuan tradisional, serta hubungan antara lokalitas dan modernitas.

Peserta lokakarya berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan beragam latar belakang, seperti mahasiswa, pendidik, dan pegiat budaya.

Seperti peserta lokakarya yang berasal dari berbagai latar belakang, buku ini berisi budaya lokal dan pengetahuan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Satu hal yang menarik dari karya-karya yang ada di buku ini adalah adanya perhatian yang besar pada peran pemuda dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal dan pengetahuan tradisional.

Judul Imajinasi Nusantara: Budaya Lokal dan Pengetahuan Tradisional dalam Masyarakat Indonesia Kontemporer digunakan dengan harapan menjadi bagian dari upaya: merawat dan mengelola aspek kelokalan dan pengetahuan tradisional dalam masyarakat; menyebarluaskan nilai-nilai lokal dan pengetahuan tradisional sebagai bagian dari program pemajuan budaya; juga, mendokumentasikan pengalaman pelaku pengetahuan tradisional dalam media publikasi.

Yang perlu diperhatikan, pemajuan kebudayaan yang dimaksud bukanlah semata pelestarian. Paradigma pelestarian tidak memadai karena kebudayaan bersifat dinamis dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Memperkuat kebudayaan lokal dan pengetahuan tradisional bukan berarti semata menerima secara pasif peninggalan dari masa lalu untuk kita lestarikan. Tindakan ini hanya akan membekukan dan membuat kebudayaan jauh dari kehidupan manusia saat ini.

Sebaliknya, pemajuan mengandaikan kemampuan kreatif dan nalar imajinatif. Yang kita pelajari dan kita rawat bukan semata artefak atau produk budayanya, tetapi utamanya adalah kemampuan kreatif dan daya imajinasi generasi terdahulu dalam menjawab tantangan di masanya, sesuai dengan kondisi alam dan nilai-nilai yang dianutnya.

Kemampuan inilah yang membuat kebudayaan menjadi hidup, tumbuh, dan berkembang; bergerak dinamis seiring perubahan zaman; dan selalu menjadi bagian dari kehidupan konkret manusia. Nilai-nilai budaya kemudian menjadi napas dalam membangun peradaban. Dengan ini, majunya kebudayaan menjadi tanda kuat dan berdayanya manusia dalam membentuk kehidupannya, baik secara individu maupun kolektif.

Dan, di sinilah peran pemuda dengan idealisme dan daya vitalitasnya sangat diperlukan.

DOWNLOAD IMAJI NUSANTARA: BUDAYA LOKAL DAN PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA KONTEMPORER

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.