Kegiatan Lintas Komunitas merupakan wahana bagi pemuda yang memiliki pengalaman transformasi untuk aktif melawan intoleransi, kekerasan dan perundungan di kalangan pemuda. Melalui kegiatan ini kita akan mengeksplorasi pengalaman mereka melakukan transformasi, dan kemudian memberikan inspirasi kepada pemuda lain untuk melakukan perubahan dan melawan berbagai bentuk kekerasan, intoleransi, dan perundungan.
Kegiatan ini penting mengingat bahwa intoleransi, kekerasan, dan perundungan merupakan masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat kita saat ini. Fenomena ini juga terjadi di kalangan pemuda, yang merupakan generasi penerus bangsa. Kondisi tersebut tidak hanya merugikan korban langsung, tetapi juga berdampak negatif pada masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian adalah di dunia pendidikan, terutama pelajar.
Dunia pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada masalah kekerasan di kalangan pelajar. Hingga saat ini, tawuran antarpelajar masih sering terjadi yang menyebabkan korban mengalami luka berat bahkan meninggal dunia.
Tawuran yang terjadi di kalangan pelajar kerap menjadi rentetan peristiwa yang sulit dihentikan karena hal itu merupakan aksi balas membalas. Pelaku tawuran, dalam melakukan aksinya, sejak awal telah menyiapkan senjata dalam bentuk apa pun yang akan digunakan untuk tawuran. Senjata ini terbukti digunakan untuk menghabisi nyawa orang lain.
Merasa miris dengan kondisi tersebut, Dr. Sri Imawati, Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), berinisiatif membangun gerakan penyadaran dan pendampingan bagi pelajar yang sering terlibat tawuran. Dalam penelitiannya tentang tawuran pelajar, Sri menemukan bahwa pelajar yang terlibat tawuran lebih banyak mendengarkan seniornya daripada guru dan orangtua.
Untuk itu, keterlibatan aktif dan keteladanan para alumni dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menekan angka tawuran pelajar. Berbekal ilmu dan pengalaman di lapangan, Sri membangun komunitas dan gerakan anti tawuran di kalangan pelajar guna memutus mata rantai kekerasan di kalangan pelajar.
Berdasar pada latar belakang inilah kami mengadakan sharing session untuk menggali pengalaman Sri Imawati mendampingi komunitas siswa eks-tawuran. Pengalamannya sangat penting untuk didengarkan agar bisa menjadi inspirasi dalam kegiatan pengurangan tindak kekerasan di kalangan pelajar.
Kegiatan Temu Lintas Komunitas dengan tema “Peran Pelajar dan Pemuda dalam Mengikis Kekerasan, Perundungan, dan Intoleransi” ini menghadirkan lima orang narasumber yang berasal dari berbagai perwakilan institusi dan lembaga yang memiliki visi pada pemberdayaan pemuda dan komunitas dalam melawan berbagai tindakan intoleransi, kekerasan, dan perundungan.
- Ricky Radius Siregar, S.Sos., M.A.P., Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenko PMK Republik Indonesia
- Dr. Sri Imawati, S.Pd, M.Pd., Pengurus IKAP Jakarta dan IACJ 7.35 Bidang Pakar Pendidikan
- Dori Sopiyandi, S.IP, Ketua IKAP Jakarta
- Abdul Aziz Muslim, S.H., Ketua IACJ 7.35
- Ozzy Esha (Seniman, Associate PSIK Indonesia)
Sesi berbagi ini dimoderatori oleh Fachrurozi Majid (Sekolah Harmoni Indonesia).
Acara dilaksanakan pada Rabu, 12 Juli 2023, pukul 13.00-16.00 di SMKN 35 Jakarta Barat. Jl. Kerajinan Kebun Sayur No.42, RT.15/RW.10, Krukut, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11140.
Kegiatan ini akan menghadirkan peserta dari kalangan pemuda, pegiat pemberdayaan kepemudaan dan komunitas, dan akademisi, guru, siswa, para pemegang kebijakan di tingkat lokal.