Public Lecture

Pendidikan merupakan satu proses yang teramat penting bagi semua manusia. Dalam pendidikan, kita dididik untuk untuk menjadi manusia yang utuh, manusia sebagaimana mestinya. Tanpa proses pendidikan, manusia akan tercerabut dari kemanusiaannya. Pendidikan yang berkebudayaan dimaknai sebagai proses pendidikan yang membuat kita semua menjadi manusia sebagaimana yang seharusnya.

Dengan pemahaman ini, pendidikan menjadi semacam tempat penempaan yang wajib dilalui dan menjadi hak semua manusia dan semua warga negara. Pendidikan dalam arti ini bisa berlangsung secara formal ataupun non-formal. Dalam proses pendidikan ini, potensi-potensi kemanusiaan kita diasah dan diuji hingga kita bisa tumbuh dan berkembang secara baik sebagai manusia.

Di antara kapasitas yang penting bagi kemanusiaan kita adalah kapasitas welas asih terhadap sesama, lingkungan, dan semesta. Sebagai manusia kita harus memiliki rasa kasih saya terhadap sesama manusia dan terhadap lingkungan alam sekitar. Pentingnya kapasitas ini bukan hanya karena akan berdampak baik bagi kita sendiri, tetapi juga karena sebagai manusia kita memang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menyayangi sesama, lingkungan, dan alam.

Sikap-sikap seperti intoleransi, perundungan, dan kekerasan adalah sikap yang bertentangan dengan sifat welas asih. Orang yang tidak toleran, suka mengejek, dan atau berlaku kasar kepada sesama, lingkungan, dan alam semesta tidak merepresentasikan sikap orang yang punya rasa welas asih. Orang dengan sifat seperti ini tidak hanya dibenci oleh lingkungannya, tetapi juga tidak menunjukkan sisi kemanusiaan kita. Karenanya penting sekali bagi kita semua untuk mendidik diri menjadi lebih toleran dan penuh penghargaan kepada sesama dan juga lingkungan.

Tentu saja, di antara generasi yang harus betul-betul ditempa untuk menjadi manusia yang welas asih adalah kalangan muda. Para pemuda di masa kini akan menjadi pemimpin di masa depan. Mereka semua bukan hanya menjadi pemimpin dalam arti formal, tetapi juga akan menjadi pemimpin bagi lingkungan, keluarga dan juga diri mereka sendiri. Sebagai calon pemimpin di masa depan, mereka harus mendidik diri menjadi manusia yang penuh kasih dan sayang terhadap sesama dan juga bagi lingkungan alam sekitarnya.

Kuliah Umum bersama Yudi Latif, Ph.D. adalah upaya kita untuk membangkitkan kesadaran dan kemampuan berlaku sebagai manusia terdidik dan berbudaya. Yudi Latif, Ph.D. adalah pendiri Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia, anggota Asosiasi Ilmu Pengetahuan Indonesia, penulis buku Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila (2011), Mata Air Keteladanan: Pancasila dalam Perbuatan (2014), Pendidikan yang Berkebudayaan: Histori, Konsepsi, dan Aktualisasi Pendidikan Transformatif (2020), dan Wawasan Pancasila (2020).

Tujuan Kegiatan

  • Memberikan materi mengenai pendidikan yang berkebudayaan sebagai upaya melawan praktik intoleransi, perundungan, dan kekerasan.
  • Membangkitkan kesadaran mengenai pentingnya sikap welas asih dalam pendidikan di kalangan pemuda.
  • Memberikan panduan praktis untuk membangun model pendidikan yang berkebudayaan dan welas asih.

Waktu dan Tempat

  • Waktu: Rabu, 21 September 2022, Pukul 09.00 s.d 12.00 WIB
  • Tempat: Ruang Teater Lt. 3 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan 15412

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.