Kendati bukan hal baru, kita tetap terkejut sekaligus prihatin dengan fakta bahwa pelaku serangan terkini teroris di Makassar dan Jakarta beberapa waktu lalu masih tergolong muda. Kelompok muda kerap diasumsikan banyak pihak sebagai kalangan yang terbuka dan progresif, tetapi beberapa kajian mengungkap bahwa gejala intoleransi punya kecenderungan menguat pada kelompok yang sama.

Kajian Komnas HAM selama 2012-2018, misalnya, mengungkapkan bahwa indeks kecenderungan sikap intoleransi, termasuk di kalangan anak muda terdidik, menguat hingga mencapai lebih 50 persen dari sebelumnya sekitar 20 persen. Dilakukan pada kurun berbeda, Studi PPIM UIN pada 2020 justru menunjukkan mayoritas mahasiswa memiliki sikap toleransi beragama yang tergolong tinggi dan sangat tinggi; hanya 5,27% mahasiswa disurvei yang menunjukkan sikap toleransi sangat rendah.

Tentu saja disadari bahwa studi berlainan bisa menghasilkan temuan berbeda, tetapi menarik untuk melihat bagaimana kelompok muda juga dapat menjadi arena pertarungan gagasan. Jika diibaratkan virus, kebencian dapat menular pada golongan muda; sebaliknya, hal ini menghadirkan tantangan untuk mempertarungkan anti-virus agar penghargaan terhadap perbedaan dapat bersemi dan menguat di berbagai kalangan.

Menanggapi isu ini, beberapa pertanyaan muncul. Bagaimana melihat kecenderungan intoleransi pada golongan muda? Benarkah bahwa golongan muda termasuk yang rentan terinfeksi gagasan kebencian? Apakah ini adalah gejala temporer ataukah berkelanjutan dan normal terjadi? Apa yang mungkin untuk dilakukan demi mengatasi kecenderungan tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, PSIK-Indonesia bekerja sama dengan FES Indonesia dan Kemenko PMK menggelar webinar bertajuk “Benturan Kebencian: Gejala Intoleransi Kalangan Muda” dengan rincian acara sebagai berikut:

Waktu: Kamis, 29 April 2021, pukul 14.00 – 16.00 WIB

Narsum:
1. Sakdiyah Ma’ruf, S.S, M.A (Tokoh Muda dan Pengamat Kebhinekaan)
2. Dr. Aris Munandar ( Sosiolog, Universitas Nasional)
3. Yanuadi Syukur (Presiden DPP Rumah Produktif Indonesia, Peneliti Center for Stategic Policy Studies (CSPS) SKSG UI

Moderator: Purba Indah (Associate Peneliti PSIK-Indonesia)

Berikut rekaman acaranya di chanel Youtube PSIK-Indonesia TV.

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.